Bayi baru lahir hingga usia 1 tahun akan lebih
sering menangis. Karena itu penting untuk ibu memahami arti tangisan
bayi. Simak di sini.
Bayi
pada umumnya menangis sekitar satu hingga tiga jam per hari. Seiring
bertambahnya usia bayimu, kebutuhan untuk mencari perhatian lewat
menangis akan berkurang karena ia mulai memelajari
eye contact, tersenyum, dan bersuara.
Lapar adalah hal yang paling sering membuatnya menangis, tapi
bagaimana kamu tahu kalau anakmu menangis karena lapar? Menurut
Priscilla Dunstan, penulis buku
Dunstan Baby Language yang membahas arti tangisan bayi, terdapat lima tangisan bayi yang perlu dipelajari semua ibu. Tangisan itu adalah:
Semakin kecil usia bayimu maka akan semakin sering ia merasa lapar.
Perut bayimu masih terlalu kecil untuk dapat mencerna banyak ASI maka ia
akan sering merasa lapar karena tidak dapat mengonsumsi ASI terlalu
banyak. Saat lapar umumnya tangisan bayi akan lebih keras dan
berlangsung lama. Tangisannya akan terdengar seperti "neh" yang panjang
dan hanya terputus saat bayi mengambil napas untuk melanjutkan kembali
tangisannya.
Tangisan ini terdengar merengek dengan raungan yang sedikit
melengking. Efek suara "wah-wah" terdengar dan kadang membuat bayimu
sedikit bergetar atau menggigil.
- Tangisan Ingin Bersendawa
Tangisan ini umumnya berbunyi "eh" yang panjang. Saat gelembung udara
tersangkut di dada bayimu, ia akan berusaha mengeluarkannya. Sehingga
saat menangis suaranya akan terdengar seperti "eh". Gendong bayimu dan
tepuk-tepuk punggungnya untuk membantu bayimu mengeluarkan udara
tersebut dengan mudah.
Ini berarti bayimu sedang merasa nggak nyaman, mungkin popoknya
basah, gatal, atau kegerahan. Tangisan ini biasanya bersuara "heh" yang
melengking dengan napas sedikit tersendat.
Suara tangisan saat bayimu ingin buang gas adalah "eir". Saat bayimu
tidak dapat bersendawa maka udara tersebut akan bergerak ke sistem
digestif anak. Biasanya saat menangis, bayimu juga akan mengangkat kedua
kakinya.
0 Response to "5 ARTI TANGISAN BAYI"
Posting Komentar